1. Mau Membantu Rekan Kerja
Dia tidak ragu untuk selalu bersedia membantu pekerjaan karyawan lainnya. Tapi tetap ingat, hanya sekedar membantu bukan bertanggung jawab sepenuhnya. Dia tetap harus fokus terhadap pekerjaan intinya. Sikap ini bagus untuk karirnya ke depan. Atasannya akan melihat bahwa dia dapat bekerja dalam tim.
2. Tenang Menghadapi Masalah
Terkadang masalah kecil bisa membuat orang panik. Karyawan cerdas ini akan belajar untuk bersikap lebih tenang, dengan begitu dia lebih bisa mengatasi setiap masalah meskipun yang berat sekalipun.
3. Menghindari Gosip
Menurut Rachel Weingarten, hobi bergosip ternyata beresiko besar membuat karir seseorang hancur. Pertama, reputasinya menjadi buruk. Mendapat cap sebagai tukang gosip akan menjatuhkan citra diri di depan orang lain dan akan berakibat buruk bagi perkembangan karir.
Selanjutnya secara otomatis, rekan kerja akan menjauh. Kepercayaan mereka terhadap si penggosip akan luntur. Setelah itu, ritme dan produktivitasnya mulai terganggu. Tidak perlu waktu lama bagi atasan untuk melihat sesuatu yang salah pada diri orang yang penggosip.
4. Menetapkan Target
Dia akan melakukan tugas-tugas yang membawa keuntungan untuk perusahaan dan meningkatkan efisiensi di tempat kerja. Susunlah target harian, mingguan, bulanan, dan tahunan untuk karir dan pekerjaannya.
Dengan begitu, dia akan lebih mudah menentukan tujuan dan menggapainya. Kalaupun ada target-target yang tidak tercapai, dia tidak berkecil hati. Toh, ini hanya perencanaan target, dan bisa dipenuhi di tahun berikutnya dengan lebih serius.
5. Tak Mudah Putus Asa
Kegagalan dan kemunduran prestasi dalam dunia kerja merupakan hal yang wajar. Karyawan yang cerdas tidak pernah putus asa karena hal itu, jadikan kegagalan sebagai tantangan untuk kesuksesan yang lebih besar dan terus gali potensi diri.
6. Berani Bicara
Berani mengutarakan ide atau kritik di kantor perlu dilakukan. Karyawan ini tidak takut kalau dia tidak didengar. Terkadang dia harus lebih keras dan sering dalam menyuarakan suatu hal agar mendapatkan sebuah respon.
Namun tidak selalu melontarkan komplain setiap waktu, agar tidak dicap tukang mengeluh. Hanya bersuara jika ada kebijakan atau peraturan kantor yang sekiranya akan sangat merugikannya.
7. Menimba Ilmu dari Seniornya
Dia akan memilih panutan di bidang profesinya yang bisa dijadikan contoh. Cari tahu tentang tantangan untuk mencapai keberhasilan dari pengalaman mereka, dengan begitu dia akan mendapatkan pencerahan dan pembelajaran.
8. Berpartisipasi Dalam Proyek Penting
Dia tidak ragu untuk mengikutsertakan diri dalam proyek-proyek penting. Jika dia aktif dalam pekerjaan, maka dia akan lebih dikenal dan dipandang oleh atasan dan rekan kerja lainnya.
9. Percaya Diri
Dia akan merasa nyaman dengan diri sendiri dan terus mengembangkan keahliannya. Dengan memiliki sikap percaya diri, dia akan lebih siap untuk menerima tantangan kerja.
10. Bersedia Membantu
Dia akan menunjukkan kepada atasan, bahwa dia siap membantunya bila ia perlukan. Mengetahui bahwa dia dapat diandalkan akan membantu atasan merasa lebih nyaman. Membuktikan diri melalui pekerjaan-pekerjaan kecil yang diberikan akan membantunya disukai dan dihargai sebagai bawahan.
11. Tepat Waktu
Kesan yang akan timbul pada karyawan yang selalu terlambat ke kantor atau saat meeting di mata bosnya, adalah tidak sopan dan tidak menghargai pekerjaan. Karyawan yang selalu terlambat akan dianggap memiliki kemampuan manajemen waktu yang endah dan tidak disiplin.
Jika ingin menyenangkan bos Anda, pastikan selalu datang tepat waktu. Tidak hanya saat datang ke kantor, tapi juga meeting dan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan (seminar, training dan sebagainya). Akan lebih baik jika Anda bisa datang 10 menit lebih awal.
Jika keadaan memaksa Anda untuk datang terlambat, informasikan kepada atasan beritahukan alasannya dengan jelas. Jika selalu datang tepat waktu, maka Anda akan jadi seseorang yang dipercaya untuk melaksanakan tugas dengan baik. Anda pun akan mempunyai kesempatan besar untuk promosi, naik gaji atau tugas pekerjaan baru yang menarik.
12. Mengenakan Pakaian Terbaik
Seorang karyawan yang ingin disukai atasannya akan tampil dengan sebaik dan seprofesional mungkin saat berada di lingkungan kantor, baik itu perusahaan konsultan atau kreatif. Mereka kerap menghindari mengenakan celana atau atasan yang kucel dan dekil atau blouse yang kusut.
Jika Anda tampil profesional di kantor, terlihat bersih dan terawat, atasan akan tahu kalau Anda bisa jadi orang yang diandalkan untuk mempresentasikan citra perusahaan. Makanya, karyawan tipe ini pasti menggunakan pakaian yang rapi dan bersih setiap pergi bekerja. Dengan tampil secara profesional, otomatis ia juga akan bertingkah lebih profesional.
13. Meja Kerja yang Selalu Rapi
Penampilan meja kerja juga tak kalah pentingnya dalam menarik perhatian bos. Mungkin atasan tidak akan memperhatikan barang-barang apa saja yang ada di atas meja kerja karyawannya. Tapi jika setiap dia lewat di tempat Anda, dan selalu mendapati tumpukan barang dan kertas-kertas berserakan, dia bisa saja beranggapan Anda Anda orang yang tidak teratur, jorok, ceroboh dan kurang sigap.
Karyawan yang ingin mendapat perhatian atasannya akan menyediakan waktu minimal 10 menit sebelum pulang kantor, untuk membereskan meja kerja. Kebiasaan ini juga akan membantu meningkatkan kemampuannya mengorganisir hal-hal lainnya, termasuk pekerjaan.
14. Tidak Berhenti Belajar
Tidak ada batasan kapan seseorang harus berhenti belajar atau mengejar pendidikan. Mungkin Anda sudah mendapatkan cukup pendidikan dari sekolah atau program pelatihan hingga akhirnya bisa mendapat pekerjaan. Tapi tak ada salahnya jika Anda kembali mengikuti pendidikan tambahan untuk meningkatkan kemampuan yang bisa menambah performa kerja.
Karyawan tipe ini akan mengambil langkah dengan mengikuti program-program pelatihan singkat atau seminar yang diadakan kantor. Kalaupun tidak dibiayai kantor, dia bisa membayarnya sendiri.
Toh, itu juga untuk kebaikan dan kesuksesan karir. Dengan rajin mengikuti pelatihan, atasan akan melihatnya sebagai karyawan yang mau berkembang bersama perusahaan. Bukan tidak mungkin, atasan akan mempertimbangkannya sebagai karyawan yang bisa diandalkan.